Sabtu, 06 April 2024

Jadi guru itu gak gampang!

Menjadi guru tidak lah mudah. Kita akan berhadapan dengan banyak siswa, orangtua, dan masyarakat.

Dengan memahami karakter siswa yang beragam dapat menjadi acuan guru untuk membantu siswa mengatasi kesulitan belajar siswa.

Tantangan di Kelas

Setiap pertemuan awal di kelas, guru akan memulai pembelajaran dengan mengucap salam, berdoa, sampai ke ice breaking. Di antara mereka ada saja yang tidak mengikuti kegiatan itu. Meskipun terkadang guru sudah mempersiapkan kegiatan yang sedikit berbeda seperti ice breaking nya yang berbeda misalnya.

Menurut logika orang dewasa, anak kecil pasti suka ice breaking kan ya?

Tidak semua suka ice breaking lohhh....😁 Se-serius itu mungkin hidupnya yah πŸ˜†

Terkadang guru juga ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dalam kegiatan pembelajarannya. Menggunakan LCD, proyektor, dan slide PPT. 

Tapi gimana hasilnya? 

Ada juga anak-anak yang tidak tertarik dengan hal itu πŸ˜₯Mereka malah meminta guru menayangkan film horor. Tahu sendiri kan ya kalo film horor itu gimana? Ada bumbu-bumbu nya ya kan? πŸ˜†

Belum lagi kalo guru harus menyampaikan materi, beberapa dari mereka ada saja yang mengobrol, terkadang ada yang tiduran, jalan-jalan dikelas juga. HUhft...

Terus ada yang menyeletuk "Bu, ayo belajar." 

Lah, ini guru nya ngapain coba?πŸ˜‚ampun dahhh

Kalo mereka cukup bosan dengan penjelasan guru, mereka bilang "Kapan menulis bu?"

Mereka berpikir kalo menulis itu ya belajar. Just it. Se-simpel itu makna belajar bagi mereka. Wkwkwk

Terus kalo udah selesai menulis, mereka pasti merengek mau istirahat πŸ˜’ Heran dehhh....πŸ˜“

*Bersambung*
 


 


Puasa di tahun 2024

Hari ini adalah kali pertama aku menulis di blog ini bertemakan curhat. Udah lama sebenarnya aku pengen nulis tentang curhat. Cuma karena aku blogger pemula. Kadang harus liat-liat blogger yang lain dulu lah sebagai acuan. Wkwkwkk.

H-3 Sebelum Idul Fitri.

Selama menjalani puasa di tahun ini sama sih rasanya. Seperti tahun sebelumnya. Tanpa kakek dan nenek, tanpa orangtua. Tahu kan rasanya gimana? Rasanya tuh "B" aja.

Aku harus menjalani puasa sendirian, sahur sendirian, buka puasa sendirian, bahkan shalat Id pun sendirian. Meskipun saat ini aku masih tinggal di rumah alm.nenek ku bersama tante-tante ku. Tapi aku sudah terbiasa sendirian.

Mungkin karena itu lah aku dengan yakin harus memutuskan untuk tinggal sendiri. 

Alhamdulillah nya tahun ini aku sudah mulai membenahi rumah baru ku. Mudah-mudahan aku bisa cepat pindah setelah semua nya rampung. Rencananya aku ingin membuka les di rumah itu. Mudah-mudahan bisa cepat terealisasi. Mungkin sudah 70% prosesnya.


Pengalaman Idul Fitri Tahun Sebelumnya

Setelah orangtua dan kakek nenek meninggal, kami mengunjungi rumah Julak (anak pertama nenek) di hari pertama lebaran.

Hal yang paling bikin aku ilfeel ketika ngumpul bareng keluarga besar adalah ketika ditanya, "udah punya calon?" huh mengesalkan.

Ketika kita jawab seadanya sambil tersenyum kepaksa, terus apa? 

Mereka gak nanya lagi tuh. Nanyain kabar gak. Langsung to the point. 

Jujurly, aku gak suka ditanya tentang itu. Mending dibantu kek. Cariin gitu.

Ini cuma bisa nanya doang. 

 

Cuma bisa nantang doang, "Mau dicariin jodoh gak?" 

Ketika di iyain. Terus gak ada kabar. Malah ditanya melulu. Seolah-olah lupa pernah nantangin. 

 

Apa se-malu itu punya keluarga kayak aku? hina banget aku ya?

Gak ada bagus-bagus nya ya aku?


Semoga Idul Fitri Tahun ini gak bikin aku trauma ketemu keluarga.