Rabu, 10 April 2024

Perihal Jodoh

Seorang perempuan takdirnya adalah menunggu. Namun jika proses menunggu itu menghabiskan waktu nya, hingga harus berkejaran dengan usianya, lalu apakah perempuan itu harus melanggar takdirnya?

"Cobalah membuka hati" kata mereka.

Perempuan mana sih yang selalu menutup pintu hati nya? 

Bahkan se-trauma apapun perempuan di masa lalu nya, suatu saat ia pasti akan mencoba kembali untuk menerima dirinya dan membuka pintu hati nya. 

Kok bisa ya orang-orang pada se-sok tau itu?

Kenyataan nya mungkin ada perempuan yang tidak begitu kenal dengan banyak lelaki. Kalau pun ada, ya hanya sebatas teman. Dan ia tahu batasan itu hanya sebagai teman.

Apakah perempuan harus melanggar batasan? Sedikit agresif mungkin? No. 

Bahkan ada perempuan yang mungkin menyukai seseorang, namun harus menahan diri karena menjaga batasan itu. Takdirnya adalah menunggu.

Ada juga laki-laki yang mungkin mencoba mendekati perempuan itu, namun hanya sekedar untuk main-main. Pelampiasan nafsu sesaat.

Apakah perempuan harus menerima perlakuan itu? No.

Tidak cocok. Tak perlu dilanjutkan.

Lalu dibagian mana nya perempuan itu tidak mencoba membuka pintu hatinya?

Ada Trauma Yang Tercipta Dari Lingkungan

Ketika seorang perempuan ingin membuka pintu hatinya. Ada saja hal yang membuat nya kembali berpikir "apakah aku sudah siap?"

Kehidupan yang ia lihat dan ia dengar tentang suka duka berumah tangga membuatnya berpikir keras untuk ingin menjalani nya. Bahkan ia sering mendengar cerita kegagalan berumah tangga dari orang terdekat.  Ada yang baru saja menikah tetapi berakhir dengan kegagalan. Ada juga yang sudah lama menikah, mempunyai banyak anak, tetapi tetap saja berakhir dengan perceraian.  

Lantas, cerita rumah tangga siapa yang pantas ia jadikan panutan?

Antara Surga atau Neraka

Bagi perempuan yang beriman, memilih atau menerima laki-laki untuk menjadi suami nya seperti memilih antara surga atau neraka. Jika ia salah memilih imam, maka tidak ada yang bisa membimbing nya ke jalan yang benar. Akhirnya neraka lah tempat nya. Jika ia benar memilih imam, maka Insya Allah keduanya akan kembali menjadi pasangan di syurga nya Allah. Itu lah yang ku yakini.

Sekeras-kerasnya perempuan, jika ia dibimbing oleh imam yang benar & baik ia pasti akan melunak juga. Karena sejatinya tidak ada perempuan yang benar-benar keras kepala. Hanya saja belum ada yang bisa melunakkan hati & pikirannya.

Jangan Menikah

Jangan menikah, jika hanya ingin menutup mulut orang-orang yang rese, yang selalu nanya "kapan nikah?"

Jangan menikah, jika hanya ingin mengejar usia mu yang kata mereka udah layak untuk menikah.

Jangan menikah, jika laki-laki yang mendekati mu bukan orang yang tepat.

Jangan menikah, hanya karena kamu merasa kesepian.

Udah Pasrah Aja

Kadang di sela lamunan ku, aku pernah berpikir bahwa seandainya sampai aku menua, aku masih saja sendiri, aku malah berpikir tentang bagaimana aku harus mewariskan harta ku yang gak seberapa ini😂 Sampai sebegitu pasrah nya loh aku. 

Kemaren gak sengaja aku scroll tiktok, nemu podcast yang membahas tentang jodoh. Dalam podcast itu juga membahas tentang perempuan single yang udah pasrah mencari/menemukan jodohnya. Sampai dia bilang udah mikir bikin tabungan untuk persiapan masa jompo nya di panti jompo. Mereka lebih memfokuskan diri ke akhirat dan menganggap bahwa jodoh itu anggap lah sebagai bonus aja. Aku setuju sih sama pendapat mereka.  

Kalau kita memfokuskan diri ke masalah jodoh yang masih menjadi misteri ini, kita bisa menjadi terbebani. Sedangkan ada yang sama penting nya dan lebih utama yaitu akhirat. 

Fokuslah untuk terus memperbaiki diri. Semata-mata karena Allah swt.

Pernikahan bukan lah perlombaan, siapa cepat dialah yang menang. 

Menikah lah ketika kita siap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog bu hany...
Semoga bisa bermanfaat. Mohon tinggalkan komentar dan saran jika berkenan.