Minggu, 14 April 2024

Surat Cinta Untuk Keluarga (Part 1)

 
Untuk mu yang suatu hari nanti akan membaca tulisan ini.

Akan tiba masa nya nanti ketika kamu benar-benar sendiri dalam hidup mu. 

Tanpa orangtua, tanpa kakek dan nenek. Orang yang menjadi sandaran hidup mu kala itu.

Dimana setelah itu, kamu akan lebih banyak mengenal keluarga besar mu secara utuh dan nyata.


Ada karakter keluarga yang kamu suka dan bisa dijadikan panutan.

Ada juga karakter keluarga yang kamu benci dan membuat mu ingin selalu menghindari nya. 

Tetapi kamu tetap tidak bisa menghindarinya. 

 

Semakin kamu menghindari nya, semakin terlihat jelas kamu salah. 

Semakin terlihat jelas kamu tidak tahu diri. Seperti seorang anak yang tak beretika.

 

Semakin kamu mencoba mendekat atau mencoba akrab, semakin jelas kamu membaca ketimpangan. 

Semakin terlihat jelas "Ada yang salah".

Tindakan, pemikiran, ucapan mereka... yang sangat bertolak belakang dengan pemikiran ku. 

Pemikiran seorang anak yang terlahir di tahun 90an.


Aku adalah seorang anak yang berada di antara dua keluarga besar yang saling berseberangan.

Antara keluarga di kampung dan keluarga di kota. Anggap lah seperti itu.

Dua keluarga besar yang seperti langit dan bumi.

Bisa dibilang kami berdua (aku dan adikku) menjembatani keduanya. 

Bayangkan saja jika orangtua ku tak punya keturunan. Kami tidak dilahirkan.

Lalu ketika nenek dan kakek sudah tiada, bapak dan mama ku juga sudah meninggal. 

Lantas alasan apa yang mampu menyatukan kedua keluarga ini?


Apa kau setuju dengan pendapat ku?

Atauuu...

Seperti biasa, kau ingin mendebat ku lagi dan lagi...


Tidak Ada Yang Salah Dengan Perbedaan

Semakin banyak berinteraksi dengan manusia, semakin banyak pula kamu akan melihat perbedaan.

Perbedaan karakter, pemikiran, sikap dan masih banyak hal lainnya.

Bukan berarti aku menolak atau tidak menyukai perbedaan.

Perbedaan itu diciptakan untuk menyatukan. 

Banyak nya pemikiran, terkadang itu bisa membantu memecahkan masalah.

Banyak nya karakter, bisa membuat mu untuk belajar saling menghargai.

Perbedaan sikap yang ditunjukkan manusia, bisa membuat mu belajar benar dan salah. Sikap mana yang bisa kamu tiru dan sikap mana yang harus kamu hindari.

Dalam lingkungan keluarga besar, kamu akan banyak menemui manusia baru. Selain orangtuamu, dan saudara-saudara mu tentunya. Disaat seperti itu lah, kamu harus siap mental menghadapi perbedaan itu. 

Terlebih lagi jika perbedaan itu sangat bertolak belakang dengan dirimu. Kamu harus menghadapi pemikiran dan ego mu sebagai anak era tahun 90an yang mungkin pola pikir nya sudah sangat jauh berbeda dengan keluarga mu. 

Jika kamu belum siap untuk menghadapinya, mungkin kamu tak akan betah berhadapan dengan keluarga mu sendiri.

Sudah sepatutnya lah kamu yang bisa menyesuaikan diri, bukan mereka.

Kamu tak kan mungkin bisa mengubah mereka seperti yang kamu mau.

Tapi kamu bisa menyesuaikan diri dengan mereka.

 

Aku bilang menyesuaikan diri ya? Garis bawahi itu.

Aku tak meminta mu untuk berubah.

Kamu ya kamu. Selama kamu memiliki sifat, dan sikap yang positif, tetaplah seperti itu. 

 

Kamu hanya perlu menyesuaikan diri untuk menghadapi keluarga besar mu.

Sulit. Bukan berarti itu tidak mungkin.

Rabu, 10 April 2024

Perihal Jodoh

Seorang perempuan takdirnya adalah menunggu. Namun jika proses menunggu itu menghabiskan waktu nya, hingga harus berkejaran dengan usianya, lalu apakah perempuan itu harus melanggar takdirnya?

"Cobalah membuka hati" kata mereka.

Perempuan mana sih yang selalu menutup pintu hati nya? 

Bahkan se-trauma apapun perempuan di masa lalu nya, suatu saat ia pasti akan mencoba kembali untuk menerima dirinya dan membuka pintu hati nya. 

Kok bisa ya orang-orang pada se-sok tau itu?

Kenyataan nya mungkin ada perempuan yang tidak begitu kenal dengan banyak lelaki. Kalau pun ada, ya hanya sebatas teman. Dan ia tahu batasan itu hanya sebagai teman.

Apakah perempuan harus melanggar batasan? Sedikit agresif mungkin? No. 

Bahkan ada perempuan yang mungkin menyukai seseorang, namun harus menahan diri karena menjaga batasan itu. Takdirnya adalah menunggu.

Ada juga laki-laki yang mungkin mencoba mendekati perempuan itu, namun hanya sekedar untuk main-main. Pelampiasan nafsu sesaat.

Apakah perempuan harus menerima perlakuan itu? No.

Tidak cocok. Tak perlu dilanjutkan.

Lalu dibagian mana nya perempuan itu tidak mencoba membuka pintu hatinya?

Ada Trauma Yang Tercipta Dari Lingkungan

Ketika seorang perempuan ingin membuka pintu hatinya. Ada saja hal yang membuat nya kembali berpikir "apakah aku sudah siap?"

Kehidupan yang ia lihat dan ia dengar tentang suka duka berumah tangga membuatnya berpikir keras untuk ingin menjalani nya. Bahkan ia sering mendengar cerita kegagalan berumah tangga dari orang terdekat.  Ada yang baru saja menikah tetapi berakhir dengan kegagalan. Ada juga yang sudah lama menikah, mempunyai banyak anak, tetapi tetap saja berakhir dengan perceraian.  

Lantas, cerita rumah tangga siapa yang pantas ia jadikan panutan?

Antara Surga atau Neraka

Bagi perempuan yang beriman, memilih atau menerima laki-laki untuk menjadi suami nya seperti memilih antara surga atau neraka. Jika ia salah memilih imam, maka tidak ada yang bisa membimbing nya ke jalan yang benar. Akhirnya neraka lah tempat nya. Jika ia benar memilih imam, maka Insya Allah keduanya akan kembali menjadi pasangan di syurga nya Allah. Itu lah yang ku yakini.

Sekeras-kerasnya perempuan, jika ia dibimbing oleh imam yang benar & baik ia pasti akan melunak juga. Karena sejatinya tidak ada perempuan yang benar-benar keras kepala. Hanya saja belum ada yang bisa melunakkan hati & pikirannya.

Jangan Menikah

Jangan menikah, jika hanya ingin menutup mulut orang-orang yang rese, yang selalu nanya "kapan nikah?"

Jangan menikah, jika hanya ingin mengejar usia mu yang kata mereka udah layak untuk menikah.

Jangan menikah, jika laki-laki yang mendekati mu bukan orang yang tepat.

Jangan menikah, hanya karena kamu merasa kesepian.

Udah Pasrah Aja

Kadang di sela lamunan ku, aku pernah berpikir bahwa seandainya sampai aku menua, aku masih saja sendiri, aku malah berpikir tentang bagaimana aku harus mewariskan harta ku yang gak seberapa ini😂 Sampai sebegitu pasrah nya loh aku. 

Kemaren gak sengaja aku scroll tiktok, nemu podcast yang membahas tentang jodoh. Dalam podcast itu juga membahas tentang perempuan single yang udah pasrah mencari/menemukan jodohnya. Sampai dia bilang udah mikir bikin tabungan untuk persiapan masa jompo nya di panti jompo. Mereka lebih memfokuskan diri ke akhirat dan menganggap bahwa jodoh itu anggap lah sebagai bonus aja. Aku setuju sih sama pendapat mereka.  

Kalau kita memfokuskan diri ke masalah jodoh yang masih menjadi misteri ini, kita bisa menjadi terbebani. Sedangkan ada yang sama penting nya dan lebih utama yaitu akhirat. 

Fokuslah untuk terus memperbaiki diri. Semata-mata karena Allah swt.

Pernikahan bukan lah perlombaan, siapa cepat dialah yang menang. 

Menikah lah ketika kita siap.